Eureka Headlines

Job Interview Simulation Training @ IKAMMA FEB UGM

Trainer Eureka Interview sedang menerima penghargaan dari pengurus Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) FEBUGM ketika mengisi job interview simulation training

Basic Training Eureka Interview 12 November 2011

Salah seorang peserta pelatihan sedang melakukan simulasi wawancara kerja disaksikan beberapa #SahabatEureka lainnya

Basic Training 17 Juli 2010

Salah seorang #SahabatEureka sedang beraksi di salah satu sesi pelatihan

Good Presenter Wanna Be


PRISCA OCTAVIA INDRAWATI
Email: prisca.octavia@gmail.com

Presentasi adalah salah satu bentuk public speaking di hadapan banyak orang yang memiliki bermacam tujuan.. Ada beberapa hal yang mendasari  perbedaan presentasi dengan bentuk public speaking lainnya yaitu intensitas interaksi dengan audiens dan tingkat flexibilitas yang relatif lebih tinggi. Intensnya interaksi dimaksudkan untuk mengkonfirmasi sejauh apa pemahaman yang didapatkan oleh audiens atas dipresentasikan. Presentasi sendiri bisa dimodelkan dalam bentuk pemaparan biasa atau bentuk role play.Tingkat flexibilitas yang tinggi  dituntut apabila presenter menyajikan materi dalam bentuk role play. Pada dasarnya keahlian dalam presentasi didepan umum bukanlah sebuah bakat, namun sebuah kemampuan bicara yang akan terus berkembang seiring dengan banyaknya latihan dan praktek.
Berdasarkan tujuannya presentasi dibagi menjadi tiga jenis yaitu presentasi persuasif, presentasi informatif dan presentasi modifikasi Presentasi persuasif bertujuan untuk membujuk atau mengajak audiens, sedangkan presentasi informatif bertujuan untuk memberikan informasi kepada audiens. Presentasi modifikasi adalah jenis presentasi yang memiliki tujuan diluar kedua kategori mengajak atau membujuk dan memberikan informasi. Presentasi yang baik adalah presentasi yang dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan awal presentasi. Bentuk presentasi persuasif biasanya sering dilakukan oleh para marketer dalam rangka menjual produk. Steve job merupakan salah satu tokoh yang dianggap memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melakukan presentasi yang bersifat persuasif. Bentuk presentasi informatif sering dilakukan oleh mahasiswa dalam mempresentasikan tugas akhir, makalah maupun dalam konteks tugas kelompok minimal didepan dosen dan kelas.
Persiapkan sebelum melakukan presentasi sangat perlu untuk dilakukan. Tentu saja sebelum prensentasi, presenter perlu menentukan apa tujuan dari presentasi yang akan dibawakan apakah persuasif, informatif maupun diluar itu. Karena dalam presentasi pasti ada audiens sebagai penerima informasi, maka presenter harus mengetahui gambaran audiens yang akan dihadapi. Dengan mengetahui audiensnya maka presenter dapat menentukan pemilihan kata dan gaya presentasi yang digunakan. Gaya presentasi bisa dalam bentuk formal, semi formal ataupun non formal. Alat bantu atau media presentasi juga perlu disiapkan, guna membantu kelancaran selama presentasi misalnya pastikan laptop yang digunakan, speaker, maupun peralatan audio visual lainnya.
Tahap selanjutnya yang perlu dicermati adalah tahap pelaksanaan. Presentasi biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu tahap pembukaan, penyampaian isi dan penutup. Pada saat membuka suatu presentasi general rules yang berlaku adalah memberikan salam, menyebutkan judul presentasi dan nama presenter. Hal yang penting untuk ditekankan saat pembukaan presentasi adalah penyampaian outline atau bagian-bagian dari presentasi. Penyampaian outline sangat penting untuk mengkondisikan audiens agar memiliki gambaran yang sama tentang isi presentasi. Tahap penyampaian isi dapat dikombinasikan antara memberikan materi dengan berinteraksi dengan audiens. Setelah itu barulah ditutup dengan memberikan kesimpulan materi presentasi.
Tahap terakhir yang juga sangat menentukan pencapaian tujuan presentasi. Di tahap akhir presentasi adalah adanya sesi diskusi, pemberian kritik maupun saran. Apapun respon yang muncul sebaiknya tetap ditanggapi dengan santun dan terus menyisipkan  penekanan dari tujuan presentasi. Bila respon yang muncul adalah diskusi maka cara presenter yang baik adalah memberikan ucapan terima kasih atas responnya, mengkonfirmasi pertanyaan, menjawab sesuai kebutuhan dan mengkonfirmasi apakah ada tanggapan balik. Menjawab sesuai kebutuhan bisa dibedakan kapan presenter harus memberikan jawaban yang singkat dan kapan harus dijawab dengan memberikan penjelasan yang lebih. Bila respon yang muncul adalah pemberian saran maka tanggapan presenter yang baik adalah memberikan ucapan terima kasih atas respon tersebut. Bila respon yang muncul adalah kritik, maka presenter tetap harus mengucapkan terima kasih dan tetap menanggapi kritik tersebut dengan santun mempertimbangkan apakah memang fisibel untuk diterima.


Pidato? Siapa Takut?!

Disusun oleh: Dian Ardhini Hapsari

Tidak semua orang berani untuk menerima tantangan untuk memberikan pidato di sebuah acara. Gugup, terbata-bata, hilang kata, keluar keringat dingin dan jantung berdebar-debar adalah reaksi umum seseorang yang merasa tidak siap untuk memberikan pidato di depan umum. Padahal, hal ini akan sering sekali kita jumpai baik dalam kegiatan organisasi maupun dalam kehidupan kita sehari-hari.
Apabila sekarang Anda adalah seorang mahasiswa yang baru saja memulai kuliah di kampus tercinta, pidato akan ditemui di kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Ketika menjadi seorang ketua, baik itu di organisasi tingkat universitas, fakultas, jurusan, bidang, sub bidang, atau kegiatan lain, Anda akan diminta untuk memberi pidato, baik yang bersifat formal, informal maupun semi formal.
Bagaimana jika Anda tidak ikut organisasi kemahasiswaan di kampus? Apakah memberikan pidato penting? Tentu saja. Jika Anda sudah memasuki dunia kerja dan suatu saat Anda menjadi pimpinan di kantor mau tidak mau Anda perlu memberikan pidato, misalnya saat ada rekan bisnis yang datang. Pidato juga bisa hadir dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, pada pernikahan sahabat karib, kita diminta untuk memberi pidato atau testimoni mengenai sang sahabat. Tentu saja, sebagai sahabat terdekat akan sulit menolak permintaan ini, bukan?
Ketika kita diminta untuk memberikan pidato, lalu apa yang harus dilakukan? Yang pertama, Anda harus mengerti tujuan pidato: apakah untuk menginformasikan sesuatu seperti laporan ketua panitia. Atau untuk mengucapkan selamat datang kepada peserta seminar. Atau untuk membuka silaturahmi ke rumah tetua desa saat sedang KKN. Setelah itu, perlu juga diketahui siapa audiens yang akan kita ajak bicara. Dan perlu juga diketahui seperti apa tempat/lokasi kita akan memberikan pidato. Setelah itu, kita akan bisa membedakan, apakah pidato yang akan disampaikan bersifat: formal, informal atau semi formal.
Acara yang bersifat resmi, dihadiri oleh petinggi kampus dan berlokasi di auditorium seperti seminar nasional tentu akan memerlukan pidato yang bersifat formal. Contoh lain adalah pidato saat pembukaan KKN (Kuliah Kerja Nyata), penyambutan mahasiswa baru, atau saat berhadapan dengan rekan bisnis maupun klien.
Contoh pidato yang bersifat informal adalah saat Anda diminta untuk memberi sambutan di acara ulang tahun teman, saat acara buka bersama di kampus, atau misalnya saat ada kunjungan bakti sosial ke panti asuhan. Tentu saja, pidato informal bersifat santai dan lebih fleksibel dibanding dengan yang lain.
Pidato semi-formal sedikit lebih menantang dibanding dua lainnya. Sebagai pembicara, Anda perlu mempertimbangkan kondisi atau situasi yang melekat pada acara tersebut. Contoh dari pidato informal antara lain pidato di pernikahan, kegiatan di kampus (outbond, pelatihan, pentas seni, dll) atau ketika kita berkunjung ke rumah Pak Lurah saat KKN. Pidato semi-formal perlu mengikuti rambu-rambu pidato formal meskipun suasana yang dialami lebih santai.
Langkah selanjutnya ketika kita sudah mengerti jenis pidato yang perlu disampaikan adalah menentukan teknik yang akan kita gunakan saat berbicara di depan umum. Ada empat teknik yang biasa digunakan secara umum:
1.       Teknik Impromptu, yaitu memberikan pidato tanpa teks dan persiapan. Pidato dengan teknik ini mengandalkan wawasan dan pengalaman yang telah dialami oleh pembicara. Pembicara biasanya akan lebih spontan dalam memberikan pidato. Namun perlu diperhatikan kemungkinan terjadi demam panggung akibat kurangnya persiapan.
2.       Teknik Memoriter, yaitu membuat sebuah naskah/rencana pidato lalu menghafalkannya kata per kata. Teknik ini memerlukan ingatan yang kuat dari pembicara, karena apa yang dikatakan harus persis seperti apa yang sudah direncanakan, kata per kata. Metode ini memerlukan banyak waktu untuk dilatih terutama apabila pembicara memiliki kesulitan dalam hafalan.
3.       Teknik Manuskrip, yaitu memberi pidato dengan membaca naskah yang telah dibuat sebelumnya. Biasanya digunakan pada pidato resmi atau formal. Pada pidato resmi, seperti misalnya pidato kenegaraan, teknik ini biasa digunakan. Namun pada umumnya, teknik manuskrip akan membuat interaksi antara pembicara dan audiens akan berkurang.
4.       Teknik Ekstemporan, yaitu menuliskan poin-poin penting yang akan disampaikan pada selembar kertas sebagai acuan dalam berbicara. Ini adalah teknik yang sering digunakan, karena pembicara dapat berinteraksi dengan pendengar dengan fleksibel dan memiliki banyak ruang untuk improvisasi. Namun perlu diperhatikan bahwa kefasihan pembicara dapat terhambat akibat kesulitan mencari kata-kata.
Dalam menyusun sebuah pidato, ada tiga hal yang harus ada di dalam kerangka: pembukaan, isi dan penutup. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kerangka pada pidato formal, informal dan semi formal.

Formal
Informal
Semi Formal
Pembukaan
-    Sikap: profesional, tegas namun tetap tersenyum
-    Patuhi dress code
-    Salam pembuka formal: Assalamualaikum, selamat pagi, salam sejahtera
-    Humor minimal dan disampaikan dengan elegan
-    Sapa serta sebutkan nama orang penting dan jabatan
-   Ucapkan terima kasih atas kehadiran audiens
-    Gunakan kata baku dan resmi
-   Sikap: sesuaikan dengan acara, pastikan senyum
-   Salam pembuka informal misalnya: hai, halo, apa kabar
-   Humor disarankan
-   Perkenalkan diri
-   Bahasa percakapan sehari-hari dapat dipilih untuk digunakan saat berbicara
-   Sikap: sesuaikan dengan acara, pastikan senyum
-   Salam pembuka formal atau informal
-   Humor apabila pantas diberikan
-   Perkenalkan diri
-   Ucapkan terima kasih atas kehadiran audiens atau kesediaan audiens mengundang (sesuai acara)
Isi
-   Sampaikan isi pidato sesuai dengan maksud dan tujuan
-   Tekankan poin-poin penting yang ada
-   Pertahankan eye contact ke audiens. Gunakan teknik tiga detik. Tatap seorang audiens selama tiga detik lalu pindah ke audiens lain dan sapu ruangan dengan pandangan mata Anda.
-   Gunakan gesture tubuh yang sesuai dengan isi pidato Anda.
-   Gunakan anekdot (cerita) untuk menunjang poin dari pidato Anda.
-   Jagalah intonasi suara sesuai dengan acara yang dihadiri, tentu saja sebuah pidato acara pemakaman dan pernikahan memerlukan intonasi dan sikap yang berbeda.

Penutup
-   Sampaikan kesimpulan dari pidato
-   Sampaikan harapan dan pesan Anda kepada audiens
-   Ucapkan terima kasih kepada audiens
-   Ucapkan salam penutup

Persiapan untuk menyampaikan sebuah pidato memang tidak mudah. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Namun, hal tersebut penting supaya pesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh audiens dengan baik. Adalah hal yang wajar apabila Anda masih belum menguasai public speaking secara sempurna. Dengan terus berlatih, kemampuan Anda akan terus terasah sehingga menjadi seorang ahli. Practice makes perfect, isn’t it? So, sudah siap memberikan pidato? J

Contact:

Eureka CV Tips


Sudah berkali-kali Anda melamar pekerjaan, berkali-kali mengirimkan CV namun tidak juga dipanggil untuk wawancara. Apa yang salah? Mungkin CV Anda yang salah. Yuk kita perbaiki CV Anda.. Ini adalah beberapa tips teknis menyusun CV dari Eureka Interview. :) 


  1. Jujurlah dalam CV yang Anda tulis. Menulis sesuatu yang tidak Anda alami akan menjadi bumerang ke diri sendiri. CV Anda harus bisa dipertanggungjawabkan dunia-akhirat, Sahabat. 

  2. CV bukanlah cerita bersambung. Bagi fresh graduate, panjang CV cukup 1 halaman saja. Bagi profesional, 2-3 halaman kami perkirakan cukup untuk menuliskan pengalaman kerja Anda. 

  3. Coba cek grammar dan penulisan ya, Sahabat. Sedikit saja salah ketik bisa membuat Anda terlihat kurang profesional atau tidak teliti.

  4. Bervariasi dalam warna atau font style itu boleh, tentunya Anda tidak ingin CV Anda terlihat standar dan monoton bukan? Tapi sebaiknya jangan terlalu ramai. Dua jenis font cukup. Satu untuk judul dan satu untuk isi CV Anda. Gunakan juga warna yang senada. Namun, untuk font tetap gunakan warna hitam. Warna lain dapat dipakai untuk aksen. Keep it simple. Cleverly simple. 

  5. Customize your CV. Ada baiknya Anda menyesuaikan CV Anda dengan posisi serta perusahaan yang Anda lamar. Cantumkan pengalaman yang sesuai dengan posisi yang Anda lamar. Ubah CV Anda jika ingin melamar posisi lain. 

  6. Mencantumkan referensi (orang yang dapat dihubungi) dapat dilakukan. Pastikan orang tersebut akan memberikan referensi yang baik tentang Anda. Siapa saja yang bisa dicantumkan sebagai referensi? Rekan kerja Anda di kantor sebelumnya, mantan Bos Anda, mantan ketua organisasi tempat dulu Anda bergabung, atau dosen pembimbing skripsi Anda juga bisa. Ada dua hal yang perlu dipastikan: orang ini punya kesan baik tentang Anda dan Anda sudah izin pada beliau.

  7. Apakah IPK perlu dicantumkan? Saran kami, apabila IPK Anda lebih dari 3, cantumkan saja. Apabila tidak, tidak perlu. 



Dibawah ini adalah contoh format Curriculum Vitae dari Eureka Interview










Kalau Anda ingin Eureka Interview mengkoreksi CV Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami di 0819 0422 5828 untuk mendaftar di #BasicTraining for Job Interview Terdekat. 


�,8@�
LfUE�P-lX4,Pm��
�
2WY3B">Kalau Anda ingin Eureka Interview mengkoreksi CV Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami di 0819 0422 5828 untuk mendaftar di #BasicTraining for Job Interview Terdekat. 



Menulis Curriculum Vitae: Entrepreneur juga PERLU!


ini gambar orang lagi nulis... :3
CV atau Curriculum Vitae adalah sebuah halaman yang berisi data pribadi kita yang dilengkapi dengan riwayat pendidikan, pengalaman organisasi, serta riwayat pekerjaan. Sering juga disebut sebagai Daftar Riwayat Hidup atau Resume. Tenang.. Itu semua sama saja. Tidak ada perbedaan berarti, jadi Sahabat semua tidak perlu bingung. :D

Fungsi dari CV secara umum adalah untuk melamar pekerjaan. Bukan hanya sebagai seorang calon karyawan yang ingin menjadi bagian dari sebuah perusahaan namun juga bagi seorang wirausaha yang ingin dikenal oleh kliennya. Seorang motivator handal pun masih memerlukan CV ketika akan mengisi sebuah seminar. Para audiens ingin melihat track record seseorang yang tercermin dalam CV. Bahkan beberapa orang memerlukan CV sejak mereka masih sangat muda. Salah seorang rekan saya, sudah mulai menyusun CV-nya di bangku SMA karena dia mengajukan beasiswa ke luar negeri. Ketika kita akan mengikuti kompetisi juga sering kali diminta untuk mengumpulkan CV dari anggota tim kompetisi. Hmm.. Hampir semua orang butuh CV ya?


Lalu apa saja bagian dari CV? Ini dia..
Biodata 
Terdiri atas nama lengkap, nama panggilan, tempat-tanggal lahir, alamat, nomor telepon, alamat email. Pastikan alamat, no telpon dan email Anda adalah valid dan dapat dihubungi minimal dalam 3-6 bulan ke depan. Untuk data lain seperti agama, jenis kelamin, status perkawinan, hobi, golongan darah, berat dan tinggi badan, apakah perlu dicantumkan? Tergantung kebutuhan. Bisa dicantumkan jika dianggap perlu.

Foto 
Tambahkan foto Anda dalam CV. Foto terbaik Anda. Tidak perlu pas foto, tapi sesuaikan dengan tujuan Anda membuat CV. Tentunya CV seorang calon pramugari berbeda dengan foto calon financial consultant di sebuah bank. Sekali lagi, sesuaikan dengan kebutuhan.

Riwayat Pendidikan, Pengalaman Organisasi dan Riwayat Pekerjaan
Mana dulu ya yang ditulis? Kalau Anda sudah punya pengalaman kerja, dahulukan riwayat pekerjaan. Para calon bos Anda ingin melihat pengalaman kerja Anda terlebih dahulu. Apa saja yang sudah pernah Anda kerjakan di pekerjaan sebelumnya. Apabila Anda seorang wirausaha, karya apa saja yang telah dihasilkan, kerjasama dengan pihak mana saja yang telah dilakukan. Tulislah di bagian riwayat pekerjaan.
Untuk riwayat pendidikan, cantumkanlah sekolah berdasarkan tahun terbaru ke terlama. S1 dulu baru SMA baru SMP baru SD. Jangan lupa cantumkan jurusan, fakultas dan nama universitas tempat Anda sekolah dulu. Kebanyakan perusahaan menginginkan calon karyawannya berasal dari universitas ternama dengan background jurusan tertentu. Kalo para wirausaha perlu atau tidak? Perlu! Terkadang dimana kita kuliah/sekolah memberikan pengalaman tersendiri dan menarik bagi orang lain untuk mengetahuinya. Ini bisa jadi 'daya jual' kita. 
Riwayat organisasi sering dapat menjadi cerminan karakter dan kepribadian kita, terutama para fresh graduate. Pribadi yang aktif, supel dan komunikatif umumnya akan mengikuti banyak kegiatan extrakurikuler di kampus atau sekolah. Posisi kita dalam organisasi juga memberikan pengalaman tersendiri bagi kita. Baik berupa ketrampilan dalam bekerja bersama tim, atau kemampuan khusus seperti misalnya, kemampuan negosiasi saat kita menjadi tim sponsorship di kepanitiaan pentas seni di kampus dulu.  Anda punya banyak pengalaman organisasi? Jangan terlalu bernafsu mencantumkan semua. Cantumkan saja yang paling berkesan. Sehingga ketika nanti ditanyakan oleh pewawancara, Anda akan mudah menceritakannya. 

Prestasi, Penghargaan, Beasiswa
Boleh sekali dicantumkan, malah harus! Sebutkan lembaga pemberi dan tahun kapan dapetnya ya..

Keterampilan lain
TIDAK PERLU mencantumkan bahwa Anda mampu berbahasa Inggris JIKA CV Anda ditulis dalam bahasa Inggris. KECUALI diminta untuk menyertakan nilai TOEFL/IELTS. Apabila Anda bisa berbahasa asing lainnya, itu adalah sebuah kelebihan. Sertakan saja. 
Kemampuan komputer? Semua orang saat ini sudah harus bisa mengoperasikan microsoft office (word, excel, powerpoint, access) dan internet. Jadi tidak perlu mencantumkan ini. Namun jika Anda melamar menjadi desainer grafis atau arsitek, sebutkan software-software yang Anda kuasai. 

So, sudah ada bayangan apa saja yang perlu dicantumkan? Jangan lupa cek Eureka CV Rules ya.. Dan kalau teman-teman ingin CVnya dikoreksi oleh Tim Eureka Interview, silakan menghubungi 0819 0422 5828 untuk mendaftar di #BasicTraining for Job Interview. 


SALAM SUKSES!!